Anemia pada ibu hamil memang sering terjadi dalam proses kehamilan, namun hal ini tidak bisa dinggap remeh, karena banyak sekali resiko yang di timbulkan gara-gara penyakit kurang darah ini.
Resiko yang ditimbulkannya antara lain sebagai berikut.
- Keguguran
- Waktu persalinan yang lebih lama
- Bayi lahir prematur (sebelum sembilan bulan masa kehamilan)
- Pendarahan setelah melahirkan yang jika parah, dapat mengakibatkan kematian
- Bayi lahir dengan berat badan yang rendah
- Kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan
Anemia yang terjadi pada masa kehamilan bisa di sebabkan olah beberapa hal:
- Meningkatnya kebutuhan zat besi yang di butuhkan oleh janin yang tidak diiringi dengan asupan makanan yang di konsumsi ibu hamil
- Menurunnya / rendahnya cadangan zat besi pada wanita akibat menstruasi sehingga menyebabkan anemia pada ibu hamil.
Berikut ini ada beberapa tips yang bermanfaat untuk menghindari anemia bagi ibu hamil. Dengan melakukan hal berikut, diharapkan ibu hamil terhindar dari anemia dan berbagai resikonya.
- Kenali gejala anemia terlebih dahulu. Gejala yang dirasakan pertama kali biasanya adalah cepat lelah, wajah terlihat pucat, badan lesu dan kurang bergairah, sesak nafas, mudah mengantuk, mata berkunang-kunang dan rasa ingin pingsan.
- Lakukanlah pemeriksaan darah lengkap, apabila sel darah merah rendah, berarti anda mengalami anemia. Mintalah obat atau vitamin penambah darah ke dokter anda.
- Perhatikan pola makan yang seimbang selama masa kehamilan makan makanan bergizi yang mengandung zat besi, protein, kalcium, asam folat yang sangat membantu bagi kesehatan ibu dan janin yang di kandung.
Anemia pada ibu hamil harus selalu di waspadai agar tidak dialami oleh ibu hamil. Hal itu dikarenakan karena anemia dapat meningkatkan resiko kematian ibu, angka prematuritas, dan angka kematian. Dengan mengetahui gejala yaitu cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan menurun, konsentrasi hilang, napas sesak, susah tidur, serta keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda.
Anemia pada ibu hamil memang sering terjadi dalam proses kehamilan, namun hal ini tidak bisa dinggap remeh, karena banyak sekali resiko yang di timbulkan gara-gara penyakit kurang darah ini.
Resiko yang ditimbulkannya antara lain sebagai berikut.
- Keguguran
- Waktu persalinan yang lebih lama
- Bayi lahir prematur (sebelum sembilan bulan masa kehamilan)
- Pendarahan setelah melahirkan yang jika parah, dapat mengakibatkan kematian
- Bayi lahir dengan berat badan yang rendah
- Kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan
Anemia yang terjadi pada masa kehamilan bisa di sebabkan olah beberapa hal:
- Meningkatnya kebutuhan zat besi yang di butuhkan oleh janin yang tidak diiringi dengan asupan makanan yang di konsumsi ibu hamil
- Menurunnya / rendahnya cadangan zat besi pada wanita akibat menstruasi sehingga menyebabkan anemia pada ibu hamil.
Berikut ini ada beberapa tips yang bermanfaat untuk menghindari anemia bagi ibu hamil. Dengan melakukan hal berikut, diharapkan ibu hamil terhindar dari anemia dan berbagai resikonya.
- Kenali gejala anemia terlebih dahulu. Gejala yang dirasakan pertama kali biasanya adalah cepat lelah, wajah terlihat pucat, badan lesu dan kurang bergairah, sesak nafas, mudah mengantuk, mata berkunang-kunang dan rasa ingin pingsan.
- Lakukanlah pemeriksaan darah lengkap, apabila sel darah merah rendah, berarti anda mengalami anemia. Mintalah obat atau vitamin penambah darah ke dokter anda.
- Perhatikan pola makan yang seimbang selama masa kehamilan makan makanan bergizi yang mengandung zat besi, protein, kalcium, asam folat yang sangat membantu bagi kesehatan ibu dan janin yang di kandung.
Anemia pada ibu hamil harus selalu di waspadai agar tidak dialami oleh ibu hamil. Hal itu dikarenakan karena anemia dapat meningkatkan resiko kematian ibu, angka prematuritas, dan angka kematian. Dengan mengetahui gejala yaitu cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan menurun, konsentrasi hilang, napas sesak, susah tidur, serta keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda.